Yusnabeti, Yusnabeti (2018) Tesis : Hubungan Aktivitas Fisik Dengan Kejadian Stroke Pada Penduduk Bogor Tengah Tahun 2016. Masters thesis, Fakultas Kesehatan Masyarakat.
Text
Yusnabeti-tesis-fkm-fultek-2018.pdf Download (2MB) |
|
Image
WhatsApp Image 2023-08-15 at 16.16.31.jpeg Download (21kB) |
Abstract
Saat ini stroke adalah pembunuh nomor dua setelah penyakit jantung iskemik, dan tetap menjadi penyebab utama kematian di dunia dalam 15 tahun terakhir. Di Indonesia kejadian stroke meningkat dari tahun 2007 ke tahun 2013 yaitu dari 8 per 1000 penduduk menjadi 12 per 1000 penduduk dan provinsi Jawa Barat memiliki prevalensi 12 per 1000 penduduk dengan estimasi jumlah penderita stroke sebesar 17 per 1000 penduduk. Aktivitas fisik yang tidak mencukupi adalah faktor risiko utama penyakit kardiovaskular termasuk stroke. Peningkatan perilaku tidak aktif, dikhawatirkan akan meningkatkan jumlah penderita stroke. Di Indonesia proporsi penduduk dengan aktivitas fisik kurang aktif adalah 26,1%. Provinsi Jawa Barat memiliki proporsi penduduk kurang aktif sebesar 25,4%. Angka ini dapat meningkat diwaktu yang akan datang dengan mempertimbangkan bahwa Provinsi Jawa Barat pada tahun 2013 mempunyai angka sedentari di atas angka nasional. Rancangan studi adalah cross sectional melalui penggunaan data dari studi Kohor penyakit tidak menular Badan Litbangkes Kemenkes RI. Sampel dalam penelitian ini adalah penduduk berusia 25 sampai 65 tahun yang terdapat pada data studi kohor PTM di Kecamatan Bogor Tengah Kota Bogor. Hasil penelitian ini mendapatkan prevalensi stroke di Kecamatan Bogor Tengah sebesar 15 per 1000 penduduk. Terdapat hubungan aktivitas fisik dengan stroke dengan risiko yang berbeda pada kelompok umur. Pada kelompok umur kurang dari 45 tahun, penduduk dengan aktivitas fisik yang kurang akan berisiko terkena stroke sebesar 5.43 kali lebih tinggi dibandingkan yang mempunyai aktivitas fisik cukup. Pada kelompok umur 45 tahun atau lebih, penduduk dengan aktivitas fisik yang kurang akan berisiko terkena stroke sebesar 1.18 kali lebih tinggi dibandingkan yang mempunyai aktivitas fisik cukup. Peningkatan upaya pencegahan dan pengendalian stroke serta peningkatan aktivitas fisik perlu dilakukan pemerintah melalui promosi kesehatan dalam skala yang lebih luas dan melalui berbagai media informasi. Pemerintah perlu memfasilitasi penyediaan ruang terbuka publik dan sarana penunjang untuk peningkatan aktivitas fisik. Masyarakat hendaknya menerapkan pola hidup sehat, diantaranya dengan cukup aktivitas fisik dan berperan aktif dalam promosi peningkatan aktivitas fisik melalui lembaga dan organisasi kemasyarakatan seperti PKK, Karang Taruna, perkumpulan kerohanian dan sebagainya.
Item Type: | Thesis (Masters) |
---|---|
Subjects: | L Education > LB Theory and practice of education |
Divisions: | Faculty of Medicine, Health and Life Sciences > School of Medicine |
Depositing User: | Admin A BPPSDMK |
Date Deposited: | 24 Sep 2020 07:26 |
Last Modified: | 15 Aug 2023 09:23 |
URI: | https://repositori-ditjen-nakes.kemkes.go.id/id/eprint/278 |
Actions (login required)
View Item |